Minggu, 02 Februari 2014

Pacarilah Pendaki Gunung, Nduk!

Pacarilah pendaki gunung, Nduk!
Kelak, kalau saya punya anak perempuan mungkin nasihat itu akan saya berikan kepada anak gadis saya, hahaha. Bukan karena obesesi saya punya pacar pendaki gunung nggak kesampaian. Justru karena mas pacar itu pendaki, saya jadi ngrasain gimana asyiknya punya pacar yang suka naik-naik gunung.

Banyak orang bilang pendaki gunung itu gak punya tujuan jelas, kerjaannya keluyuran, hidupnya berantakan, tidak memikirkan masa depan, suka mabuk-mabukan, dan segudang stereotype negatif lainnya.

Saya tidak membantah soal hal itu. Memang ada banyak orang yang mengaku pendaki tapi kelakuannya seperti itu. Bahkan teman-teman anggota PA di kampus pun ada yang hidupnya berantakan seperti itu.
Tapi percayalah, itu hanyalah segelintir kecil oknum. Tidak semua pendaki gunung seperti itu. Masih jauh lebih banyak pendaki yang hidupnya benar dan memiliki karakter keren sehingga layak dijadikan calon pacar dan suami idaman, hahaha.
IMG_6881
Semalam saya iseng ngetwit ke akun @infopendaki dan tanya kenapa cewek-cewek suka atau mau pacaran sama pendaki gunung. Bujubuneeeng, yang jawab banyak banget. Dan taukah kalian, 80% dari mereka bilang apa? Mereka bilang pendaki gunung itu SETIA!

Terus banyak juga yang jawab pendaki gunung itu romantis, keren, mandiri, bisa diandalkan, apa adanya, dan bertanggungjawab. Boys, dengerin tuh! Pria dengan karakter seperti itu adalah sosok yang paling banyak dicari oleh cewek.

Bercumbu dengan alam bebas yang cuacanya bisa berubah sewaktu-waktu, bertaruh dengan kehidupan, serta melakukan aktivitas yang berat bahkan cenderung ekstrim akan mampu menghasilkan mental yang tangguh dan karakter kuat.

Seorang pendaki gunung beneran (bukan hanya yang suka naik gunung buat gaya-gayaan atau efek nonton film 5 CM) pasti telah memiliki mental yang terbentuk. Alam telah menempa mereka dengan keras sehingga mereka belajar banyak tentang kedisiplinan, kemandirian, penguasaan diri, kesabaran, kerja sama, kepedulian dan masih banyak lagi.

Karena itu seorang Henry Dunnant pernah berkata “Sebuah negara tidak akan pernah kehilangan pemimpinnya yang berwibawa jika pemudanya masih suka menjelajah hutan dan mendaki gunung,”.

Sekedar info, Pak Jokowi yang keren itu dulunya suka naik gunung lho. Beliau adalah anggota MAPALA Silvagama (Mapalanya anak-anak Fakultas Kehutanan UGM). Begitupula dengan Pak Ganjar Pranowo (Gubernur Jateng) yang nggak kalah kerennya itu, beliau juga anggota MAPALA Majestik (Mapalanya anak-anak Hukum UGM). Tuh kan? Saya pikir kekerenan mereka dalam menjadi pimpinan saat ini tak bisa dipisahkan dari pengalaman saat mereka menjadi anggota PA.

Lantas ada jawaban lain yang bikin saya senyum-senyum, katanya mas-mas pendaki itu auranya beda, lebih berkharisma, serta lakik banget. Jelas lah, sejauh ini sih saya belum pernah ketemu mas pendaki yang kemayu, atau gendong ransel warna pink elektrik gitu hihihihi.

Yang sering saya jumpai mas-mas berambut gondrong digelung dengan celana belel, kaos, kemeja flanel, sepatu atau sandal gunung, serta ransel lengkap dengan segala atributnya. Itu sungguh sangat menggoda iman dan pacarable banget sodara-sodara hahaha.

Saya tak pernah sepakat dengan mitos yang mengatakan bahwa pendaki gunung itu adalah orang-orang yang kurang kerjaan dan tidak punya tujuan. Bagi saya mereka itu justru orang yang sudah memantapkan tujuan dengan jelas, yakni puncak gunung. Tidak akan ada istilah “mengalir sajalah ikuti arus!”

Bagi mereka menjejak di puncak adalah tujuan pasti dari sebuah perjalanan. Jika belum bisa menjejak, itu akan dianggap sebagai hutang yang harus dilunasi entah kapan waktunya. Dan goal-goal ini juga akan berlaku dalam kehidupan sehari-hari mereka. Ada puncak-puncak kehidupan yang harus mereka gapai.

Untuk mencapai posisi puncak juga memerlukan proses yang panjang dan kerja keras. Tidak bisa ujug-ujug nangkring di puncak dan menikmati sunrise yang aduhai itu. Karena itu mereka akan menjadi sosok yang sabar dan menghargai proses. Selain itu juga membentuk mental kuat, menjadi pribadi yang tidak lembek dan mudah menyerah ketika menghadapi masalah.

Pacaran dengan pendaki gunung juga akan mengajarkan arti kesabaran, kesetiaan menunggu, serta tidak posesif buat si cewek. Ditinggal naik gunung berhari-hari selalu membuat khawatir dan dag dig dug. Hati baru bisa lega saat menerima sms atau telepon bahwa mereka telah kembali ke basecamp dengan selamat. Sedangkan bonusnya adalah bisa senyum-senyum kegirangan saat menerima sms sok romantis dari ketinggian sekian ribu mdpl. Dan yang paling menyenangkan saat bisa naik gunung bareng hahaha.

Jadi nduk, carilah pacar pendaki gunung ya!

source : http://ranselhitam.wordpress.com/2014/01/09/pacarilah-pendaki-gunung-nduk/

Buka Pintumu dan Keluarlah!

http://ranselhitam.files.wordpress.com/2013/12/img_7522.jpg
Jangan hanya melihat dari balik jendela
Keluarlah!
Rasakan panasnya sengatan matahari di pesisir
Ijinkan rintik hujan di tengah hutan menerpa kulitmu
Biarkan kabut dingin menyergapmu di balik tebing
Hiruplah aroma embun yang tertimpa cahaya mentari pagi di tepi telaga
Reguklah damainya senja di ujung dermaga
Dan sesekali, berdamailah dengan pekat malam serta dingin  yang semakin menusuk di atas gunung
Percayalah!
Itu semua tidak akan pernah merobohkanmu
Justru mereka yang akan membuatmu semakin kuat dan tangguh
IMG_7338
Pergilah!
Jelajahilah tempat-tempat baru
Temuilah orang-orang asing
Cobalah pengalaman-pengalaman menakjubkan
Dan kelak kau akan tersadar
Ada begitu banyak hal indah menanti ketika kau mau melangkah keluar
IMG_7525 


source : http://ranselhitam.wordpress.com/2013/12/11/buka-pintumu-dan-pergilah/

Sabtu, 07 Desember 2013

"Mahasiswa HI UNAND Gelar Aksi Damai" Harian Haluan-22 Sept 2012

e-Paper Harian Haluan-22 September 2012

Aksi "One Man One Tree" Mahasiswa KKN-PPM UNAND 2013-Nagari Sungai Antuan, Kecamatan Mungka, Kab. 50 Kota

Gambar diatas merupakan capture dari e-Paper harian Haluan pada hari Rabu, 10 Juli 2013. Ini merupakan kolaborasi acara "One Man One Tree" oleh mahasiswa KKN-PPM UNAND 2013 di Nagari Sungai Antuan, Kecamatan Mungka, Kab. 50 Kota dengan acara Hari Bakti Rimbawan yang diselenggarakan oleh Dinas Kehutanan Kab. 50 Kota. Acara ini dilaksanakan pada hari kamis, 4 Juli 2013, yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai dampak dari Global Warming sekaligus melakukan aksi pencegahan langsung dengan melakukan penanaman pohon bersama Pemerintah kab. 50 Kota, Kecamatan Mungka, Mahasiswa KKN-UNAND dan Masyarakat Nagari Sungai Antuan. acara ini dihadiri oleh Wakil Bupati 50 Kota, Camat Mungka, MUSPIKA, perangkat kenagarian, mahasiswa KKN, dan juga masyarakat serta Pemuda setempat.
Aksi One Man One Tree merupakan kegiatan puncak dari serangkaian acara yang telah dirancang oleh mahasiswa KKN-PPM UNAND. sebelumnya juga telah dilaksanakan kegiatan penyuluhan dampak Global Warming dan juga pemutaran dan bedah film The Lorax. dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan mampu merubah mindset masyarakat mengenai tindakan Illegal Logging maupun kegiatan lainnya yang mampu meningkatkan efek rumah kaca.

Mahasiswa HI UNAND Serukan Perdamaian Dunia

INILAH.COM, Padang - Sekitar 60 mahasiswa Hubungan Internasional (HI) Universitas Andalas (Unand) menggelar aksi damai turun ke jalan, Jumat (21/9) dalam rangka Hari Perdamaian Dunia 21 September 2012.

Aksi damai yang dikawal aparat kepolisian itu dimulai pukul 10.00 WIB pagi diawali dengan longmarch dari depan Kantor Gubernur Jalan Jenderal Sudirman dengan titik akhir di Lapangan Imam Bonjol Padang. Aksi berlangsung tertib dan damai.

Mareka melakukan aksi damai karena banyaknya konflik seperti penindasan, pelanggaran HAM. Dalam aksi ini, mereka melakukan aksi teatrikal yang menceritakan akan penindasan militer terhadap sipil dari penguasa terhadap rakyat kecil. Pemasangan pita putih sebagai tanda perdamaian juga dilakukan kepada para pejalan kaki serta pembagian stiker di kawasan kampus Unand sehari sebelumnya.

Selain itu, mahasiswa juga terus meneriakkan kecaman terhadap kekerasan di berbagai belahan dunia, seperti di Timur Tengah. Banyak masyarakat lupa tentang Hari Perdamaian Internasional. Dengan aksi ini, mahasiswa ingin menggugah hati masyarakat luas bahwa perdamaian itu penting.

“Dengan adanya perdamaian akan menciptakan kerukunan antar seluruh warga negara. Jika tidak terjadi konflik, maka kehidupan akan damai serta kerusakan yang ada akan lebih kecil dengan yang ada saat ini,’ begitu jelas Harri Cipta Dyanda selaku ketua Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional Unand.

Tujuan dari aksi ini untuk memberitahukan kepada masyarakat dunia terutama yang ada di Kota Padang bahwa selaku mahasiswa mereka tidak hanya peduli pada keilmuan akademik yang mereka dapatkan dikampus saja. Tapi juga peduli dengan isu-isu internasional yang sedang hangat saat ini seperti konflik.

Muhanizar Siagian, mantan Wakil ketua Himpunan Mahasiswa HI mengatakan bahwa konstutisi mengamanatkan kita untuk serta berperan aktif dalam menjaga dan mewujudkan perdamaian dunia.

Hal senada juga diungkapkan Melisa Asripal, salah satu orator. Ia menyebutkan bahwa untuk lingkungan Sumbar, penindasan-penindasan yang ada sangatlah dekat dengan masyarakat. [ton]

Jumat, 06 September 2013

Untuk Indonesia Ku dari 2597 mdpl (Gunung Talang)

Salam Lestari!!!

Lagi-lagi kami dari dari komunitas amatiran "galaupala" akan melakukan ekspedisi ke sebuah gunung di Sumatera Barat. Yang menjadi pilihan kami kali ini adalah Gunung Talang. Gunung yang berada di Kabupaten Solok Ini merupakan salah satu gunung api yang masih aktif. Terbukti dengan aktivitas vulkaniknya dalam beberapa tahun terakhir.
Selain untuk memenuhi hasrat bertualang yang tertahan karena aktivitas Ramadhan, pada petualangan kali ini kami juga berniat untuk melakukan upacara bendera dalam rangka perayaan 17 agustus, memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 68. Untuk itu kami berencana akan berangkat pada H+7 Lebaran, tepat pada tanggal 16 agustus 2013.
Untuk melakukan pendakian ke Gunung yang memiliki ketinggian 2597 MDPL ini kita dapat menempuh beberapa jalur, diantaranya via desa Batu Bajanjang-Bukik Sileh, via kantor bupati solok, dan via alahan panjang. Namun biasanya pendaki menggunakan jalur via batu bajanjang-bukik sileh. Jika kita melakukan perjalanan dari Kota Padang menuju Desa Batu Bajanjang, akan memakan waktu ± 2.5 jam dengan menggunakan sepeda motor. Setelah berada di kaki gunung, kita bisa menitipkan kendaraan di rumah-rumah warga sekitar.
Karena tidak satupun yang mengenal trek pendakian, kami melakukan perjalanan siang. Tepat pukul 14.30, kami memulai pendakian menuju puncak. Tak lupa berdoa dahulu sebelum melangkahkan kaki guna keselamatan dalam perjalanan. Sebelum memasuki pintu hutan, kita akan melewati jalan setapak diantara sawah dan perkebunan warga. Disini kita bisa mengambil persediaan air sebanyak mungkin (sesuai kebutuhan) karena di sepanjang perjalanan hingga puncak kita tidak akan menemukan satupun sumber air.
Jalan yang sudah mulai menanjak, membuat kami beristirahat sejenak guna menyesuaikan langkah dan nafas. Pendakian kami lakukan dengan santai, mengingat kami membawa 1 orang "ladyventure" dan satu orang pemula. Medan yang dilalui di awal perjalanan cukup landai, namun ketika kita memasuki pintu hutan, tingkat kemiringan semakin meningkat.
Sangat disayangkan sekali karena hutan disini telah banyak yang di alihfungsikan warga menjadi lahan perkebunan, hutan yang tidak terlalu lebat. Membuat pendakian di siang hari terasa lumayan berat, karena panas terik langsung berhadapan dengan 'ubun-ubun' kami. Tak terasa kami telah melakukan pendakian selama 3.5 jam. Matahari pun sudah enggan untuk melihatkan wajahnya. Di perjalanan kami sepakat untuk mencari campground. Namun setelah berjalan beberapa lama kami belum menemukan lokasi yang cocok. Gunung talang berbeda dengan gunung lainnya di sumatera barat yang memiliki banyak campground dan sumber air, disini hanya terdapat beberapa tempat saja. Sambil istirahat dan menunggu adzan maghrib selesai, kami mempersiapkan senter, headlamp dan peralatan lainnya untuk perjalanan malam. Pendakian pun dilanjutkan, 15 menit kemudian kami menemukan lokasi camp yang dianjurkan oleh teman2 dari PAITUA di hari sebelum keberangkatan. Ternyata disini sudah berdiri satu tenda pendaki yang berasal dari jambi. Namun masih terdapat space untuk kami mendirikan tenda.
Saya dan beberapa teman sibuk mendirikan tenda, sedangkan yang lainnya mempersiapkan makan malam, dan sebagian lagi mencari kayu bakar. Nah, untungnya disini kita tidak akan kesulitan mencari kayu seperti di gunung Marapi. Banyak ranting-ranting dan kayu kecil yang berjatuhan di lokasi camp. Sehingga memudahkan kami untuk membuat api unggun. Setelah santap malam kami menghangatkan badan di api unggun sambil berbagi cerita sesama anggota galaupala dan beberapa pendaki lainnya.
Keesokan harinya, tepat pukul 05.00 pagi kami melanjutkan pendakian ke puncak. Melewati cadas yang curam dengan batuan lepasnya di kegelapan membuat kami lebih ekstra hati-hati. dari cadas, kita sudah bisa melihat pemandangan bebas ke arah kota solok. Pemandangan subuh yang sangat indah. Lampu-lampu di kota masih menghiasi subuh itu. Sebelum sampai di puncak, kami menikmati sunrise terlebih dahulu. Sungguh menakjubkan menikmati sinar mentari pagi yang disertai samudera awan. Dari puncak gunung talang...
Mendekati puncak, perjalanan semakin ektrim. Kami harus melewati Jalan setapak yang berada di pinggir jurang. Dari puncak gunung talang, kita dapat melihat banyak spot pemandangan, seperti pemandangan Kota Solok, Puncak Gunung Marapi-Singgalang-Tandikek, Puncak Gunung Kerinci, Gunung Tujuh, Danau Diatas-Dibawah, Danau Talang, dan Danau Singkarak. Sungguh pemandangan indah yang menakjubkan danmampu menyegarkan mata.
Setelah berdiskusi dengan beberapa kelompok pendaki, kami sepakat melakukan upacara bendera di puncak tertinggi Gunung Talang. Suatu kehormatan upacara ini dipimpin oleh salah satu dari anggota Galaupala, Erik Setia Pratama. Upacara begitu khidmat, ditemani lantunan lagu Indonesia Raya. Sang saka merah putih pun berkibar dengan gagahnya..
Merdeka!!!

-Untukmu Indonesia Ku!! Dari 2597 MDPL-

*dokumentasi pendakian