catatanperjalanan
blablabala
Kamis, 15 Mei 2014
Minggu, 02 Februari 2014
Pacarilah Pendaki Gunung, Nduk!
Pacarilah pendaki gunung, Nduk!
Kelak, kalau saya punya anak perempuan mungkin nasihat itu akan saya
berikan kepada anak gadis saya, hahaha. Bukan karena obesesi saya punya
pacar pendaki gunung nggak kesampaian. Justru karena mas pacar itu
pendaki, saya jadi ngrasain gimana asyiknya punya pacar yang suka
naik-naik gunung.
Banyak orang bilang pendaki gunung itu gak punya tujuan jelas,
kerjaannya keluyuran, hidupnya berantakan, tidak memikirkan masa depan,
suka mabuk-mabukan, dan segudang stereotype negatif lainnya.
Saya tidak membantah soal hal itu. Memang ada banyak orang yang
mengaku pendaki tapi kelakuannya seperti itu. Bahkan teman-teman anggota
PA di kampus pun ada yang hidupnya berantakan seperti itu.
Tapi percayalah, itu hanyalah segelintir kecil oknum. Tidak semua
pendaki gunung seperti itu. Masih jauh lebih banyak pendaki yang
hidupnya benar dan memiliki karakter keren sehingga layak dijadikan
calon pacar dan suami idaman, hahaha.
Semalam saya iseng ngetwit ke akun @infopendaki dan tanya kenapa
cewek-cewek suka atau mau pacaran sama pendaki gunung. Bujubuneeeng,
yang jawab banyak banget. Dan taukah kalian, 80% dari mereka bilang apa?
Mereka bilang pendaki gunung itu SETIA!
Terus banyak juga yang jawab pendaki gunung itu romantis, keren,
mandiri, bisa diandalkan, apa adanya, dan bertanggungjawab. Boys,
dengerin tuh! Pria dengan karakter seperti itu adalah sosok yang paling
banyak dicari oleh cewek.
Bercumbu dengan alam bebas yang cuacanya bisa berubah sewaktu-waktu,
bertaruh dengan kehidupan, serta melakukan aktivitas yang berat bahkan
cenderung ekstrim akan mampu menghasilkan mental yang tangguh dan
karakter kuat.
Seorang pendaki gunung beneran (bukan hanya yang suka naik gunung
buat gaya-gayaan atau efek nonton film 5 CM) pasti telah memiliki mental
yang terbentuk. Alam telah menempa mereka dengan keras sehingga mereka
belajar banyak tentang kedisiplinan, kemandirian, penguasaan diri,
kesabaran, kerja sama, kepedulian dan masih banyak lagi.
Karena itu seorang Henry Dunnant pernah berkata “Sebuah
negara tidak akan pernah kehilangan pemimpinnya yang berwibawa jika
pemudanya masih suka menjelajah hutan dan mendaki gunung,”.
Sekedar info, Pak Jokowi yang keren itu dulunya suka naik gunung lho.
Beliau adalah anggota MAPALA Silvagama (Mapalanya anak-anak Fakultas
Kehutanan UGM). Begitupula dengan Pak Ganjar Pranowo (Gubernur Jateng)
yang nggak kalah kerennya itu, beliau juga anggota MAPALA Majestik
(Mapalanya anak-anak Hukum UGM). Tuh kan? Saya pikir kekerenan mereka
dalam menjadi pimpinan saat ini tak bisa dipisahkan dari pengalaman saat
mereka menjadi anggota PA.
Lantas ada jawaban lain yang bikin saya senyum-senyum, katanya
mas-mas pendaki itu auranya beda, lebih berkharisma, serta lakik
banget. Jelas lah, sejauh ini sih saya belum pernah ketemu mas pendaki
yang kemayu, atau gendong ransel warna pink elektrik gitu hihihihi.
Yang sering saya jumpai mas-mas berambut gondrong digelung dengan
celana belel, kaos, kemeja flanel, sepatu atau sandal gunung, serta
ransel lengkap dengan segala atributnya. Itu sungguh sangat menggoda
iman dan pacarable banget sodara-sodara hahaha.
Saya tak pernah sepakat dengan mitos yang mengatakan bahwa pendaki
gunung itu adalah orang-orang yang kurang kerjaan dan tidak punya
tujuan. Bagi saya mereka itu justru orang yang sudah memantapkan tujuan
dengan jelas, yakni puncak gunung. Tidak akan ada istilah “mengalir
sajalah ikuti arus!”
Bagi mereka menjejak di puncak adalah tujuan pasti dari sebuah
perjalanan. Jika belum bisa menjejak, itu akan dianggap sebagai hutang
yang harus dilunasi entah kapan waktunya. Dan goal-goal ini juga akan
berlaku dalam kehidupan sehari-hari mereka. Ada puncak-puncak kehidupan
yang harus mereka gapai.
Untuk mencapai posisi puncak juga memerlukan proses yang panjang dan
kerja keras. Tidak bisa ujug-ujug nangkring di puncak dan menikmati
sunrise yang aduhai itu. Karena itu mereka akan menjadi sosok yang sabar
dan menghargai proses. Selain itu juga membentuk mental kuat, menjadi
pribadi yang tidak lembek dan mudah menyerah ketika menghadapi masalah.
Pacaran dengan pendaki gunung juga akan mengajarkan arti kesabaran,
kesetiaan menunggu, serta tidak posesif buat si cewek. Ditinggal naik
gunung berhari-hari selalu membuat khawatir dan dag dig dug. Hati baru
bisa lega saat menerima sms atau telepon bahwa mereka telah kembali ke
basecamp dengan selamat. Sedangkan bonusnya adalah bisa senyum-senyum
kegirangan saat menerima sms sok romantis dari ketinggian sekian ribu
mdpl. Dan yang paling menyenangkan saat bisa naik gunung bareng hahaha.
Jadi nduk, carilah pacar pendaki gunung ya!
source : http://ranselhitam.wordpress.com/2014/01/09/pacarilah-pendaki-gunung-nduk/
Buka Pintumu dan Keluarlah!
Jangan hanya melihat dari balik jendela
Keluarlah!
Rasakan panasnya sengatan matahari di pesisir
Ijinkan rintik hujan di tengah hutan menerpa kulitmu
Biarkan kabut dingin menyergapmu di balik tebing
Hiruplah aroma embun yang tertimpa cahaya mentari pagi di tepi telaga
Reguklah damainya senja di ujung dermaga
Dan sesekali, berdamailah dengan pekat malam serta dingin yang semakin menusuk di atas gunung
Percayalah!
Itu semua tidak akan pernah merobohkanmu
Justru mereka yang akan membuatmu semakin kuat dan tangguh
Rasakan panasnya sengatan matahari di pesisir
Ijinkan rintik hujan di tengah hutan menerpa kulitmu
Biarkan kabut dingin menyergapmu di balik tebing
Hiruplah aroma embun yang tertimpa cahaya mentari pagi di tepi telaga
Reguklah damainya senja di ujung dermaga
Dan sesekali, berdamailah dengan pekat malam serta dingin yang semakin menusuk di atas gunung
Percayalah!
Itu semua tidak akan pernah merobohkanmu
Justru mereka yang akan membuatmu semakin kuat dan tangguh
Pergilah!
Jelajahilah tempat-tempat baru
Temuilah orang-orang asing
Cobalah pengalaman-pengalaman menakjubkan
Dan kelak kau akan tersadar
Ada begitu banyak hal indah menanti ketika kau mau melangkah keluar
source : http://ranselhitam.wordpress.com/2013/12/11/buka-pintumu-dan-pergilah/
Sabtu, 07 Desember 2013
Aksi "One Man One Tree" Mahasiswa KKN-PPM UNAND 2013-Nagari Sungai Antuan, Kecamatan Mungka, Kab. 50 Kota
Gambar diatas merupakan capture dari e-Paper harian Haluan pada hari Rabu, 10 Juli 2013. Ini merupakan kolaborasi acara "One Man One Tree" oleh mahasiswa KKN-PPM UNAND 2013 di Nagari Sungai Antuan, Kecamatan Mungka, Kab. 50 Kota dengan acara Hari Bakti Rimbawan yang diselenggarakan oleh Dinas Kehutanan Kab. 50 Kota. Acara ini dilaksanakan pada hari kamis, 4 Juli 2013, yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai dampak dari Global Warming sekaligus melakukan aksi pencegahan langsung dengan melakukan penanaman pohon bersama Pemerintah kab. 50 Kota, Kecamatan Mungka, Mahasiswa KKN-UNAND dan Masyarakat Nagari Sungai Antuan. acara ini dihadiri oleh Wakil Bupati 50 Kota, Camat Mungka, MUSPIKA, perangkat kenagarian, mahasiswa KKN, dan juga masyarakat serta Pemuda setempat.
Aksi One Man One Tree merupakan kegiatan puncak dari serangkaian acara yang telah dirancang oleh mahasiswa KKN-PPM UNAND. sebelumnya juga telah dilaksanakan kegiatan penyuluhan dampak Global Warming dan juga pemutaran dan bedah film The Lorax. dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan mampu merubah mindset masyarakat mengenai tindakan Illegal Logging maupun kegiatan lainnya yang mampu meningkatkan efek rumah kaca.
Mahasiswa HI UNAND Serukan Perdamaian Dunia
INILAH.COM, Padang - Sekitar 60 mahasiswa Hubungan Internasional
(HI) Universitas Andalas (Unand) menggelar aksi damai turun ke jalan,
Jumat (21/9) dalam rangka Hari Perdamaian Dunia 21 September 2012.
Aksi damai yang dikawal aparat kepolisian itu dimulai pukul 10.00 WIB pagi diawali dengan longmarch dari depan Kantor Gubernur Jalan Jenderal Sudirman dengan titik akhir di Lapangan Imam Bonjol Padang. Aksi berlangsung tertib dan damai.
Mareka melakukan aksi damai karena banyaknya konflik seperti penindasan, pelanggaran HAM. Dalam aksi ini, mereka melakukan aksi teatrikal yang menceritakan akan penindasan militer terhadap sipil dari penguasa terhadap rakyat kecil. Pemasangan pita putih sebagai tanda perdamaian juga dilakukan kepada para pejalan kaki serta pembagian stiker di kawasan kampus Unand sehari sebelumnya.
Selain itu, mahasiswa juga terus meneriakkan kecaman terhadap kekerasan di berbagai belahan dunia, seperti di Timur Tengah. Banyak masyarakat lupa tentang Hari Perdamaian Internasional. Dengan aksi ini, mahasiswa ingin menggugah hati masyarakat luas bahwa perdamaian itu penting.
“Dengan adanya perdamaian akan menciptakan kerukunan antar seluruh warga negara. Jika tidak terjadi konflik, maka kehidupan akan damai serta kerusakan yang ada akan lebih kecil dengan yang ada saat ini,’ begitu jelas Harri Cipta Dyanda selaku ketua Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional Unand.
Tujuan dari aksi ini untuk memberitahukan kepada masyarakat dunia terutama yang ada di Kota Padang bahwa selaku mahasiswa mereka tidak hanya peduli pada keilmuan akademik yang mereka dapatkan dikampus saja. Tapi juga peduli dengan isu-isu internasional yang sedang hangat saat ini seperti konflik.
Muhanizar Siagian, mantan Wakil ketua Himpunan Mahasiswa HI mengatakan bahwa konstutisi mengamanatkan kita untuk serta berperan aktif dalam menjaga dan mewujudkan perdamaian dunia.
Hal senada juga diungkapkan Melisa Asripal, salah satu orator. Ia menyebutkan bahwa untuk lingkungan Sumbar, penindasan-penindasan yang ada sangatlah dekat dengan masyarakat. [ton]
Aksi damai yang dikawal aparat kepolisian itu dimulai pukul 10.00 WIB pagi diawali dengan longmarch dari depan Kantor Gubernur Jalan Jenderal Sudirman dengan titik akhir di Lapangan Imam Bonjol Padang. Aksi berlangsung tertib dan damai.
Mareka melakukan aksi damai karena banyaknya konflik seperti penindasan, pelanggaran HAM. Dalam aksi ini, mereka melakukan aksi teatrikal yang menceritakan akan penindasan militer terhadap sipil dari penguasa terhadap rakyat kecil. Pemasangan pita putih sebagai tanda perdamaian juga dilakukan kepada para pejalan kaki serta pembagian stiker di kawasan kampus Unand sehari sebelumnya.
Selain itu, mahasiswa juga terus meneriakkan kecaman terhadap kekerasan di berbagai belahan dunia, seperti di Timur Tengah. Banyak masyarakat lupa tentang Hari Perdamaian Internasional. Dengan aksi ini, mahasiswa ingin menggugah hati masyarakat luas bahwa perdamaian itu penting.
“Dengan adanya perdamaian akan menciptakan kerukunan antar seluruh warga negara. Jika tidak terjadi konflik, maka kehidupan akan damai serta kerusakan yang ada akan lebih kecil dengan yang ada saat ini,’ begitu jelas Harri Cipta Dyanda selaku ketua Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional Unand.
Tujuan dari aksi ini untuk memberitahukan kepada masyarakat dunia terutama yang ada di Kota Padang bahwa selaku mahasiswa mereka tidak hanya peduli pada keilmuan akademik yang mereka dapatkan dikampus saja. Tapi juga peduli dengan isu-isu internasional yang sedang hangat saat ini seperti konflik.
Muhanizar Siagian, mantan Wakil ketua Himpunan Mahasiswa HI mengatakan bahwa konstutisi mengamanatkan kita untuk serta berperan aktif dalam menjaga dan mewujudkan perdamaian dunia.
Hal senada juga diungkapkan Melisa Asripal, salah satu orator. Ia menyebutkan bahwa untuk lingkungan Sumbar, penindasan-penindasan yang ada sangatlah dekat dengan masyarakat. [ton]
Jumat, 06 September 2013
Untuk Indonesia Ku dari 2597 mdpl (Gunung Talang)
Salam Lestari!!!
Lagi-lagi kami
dari dari komunitas amatiran "galaupala" akan melakukan ekspedisi ke
sebuah gunung di Sumatera Barat. Yang menjadi pilihan kami kali ini adalah
Gunung Talang. Gunung yang berada di Kabupaten Solok Ini merupakan salah satu
gunung api yang masih aktif. Terbukti dengan aktivitas vulkaniknya dalam
beberapa tahun terakhir.
Selain untuk
memenuhi hasrat bertualang yang tertahan karena aktivitas Ramadhan, pada
petualangan kali ini kami juga berniat untuk melakukan upacara bendera dalam
rangka perayaan 17 agustus, memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia
yang ke 68. Untuk itu kami berencana akan berangkat pada H+7 Lebaran, tepat
pada tanggal 16 agustus 2013.
Untuk melakukan
pendakian ke Gunung yang memiliki ketinggian 2597 MDPL ini kita dapat menempuh
beberapa jalur, diantaranya via desa Batu Bajanjang-Bukik Sileh, via kantor
bupati solok, dan via alahan panjang. Namun biasanya pendaki menggunakan jalur
via batu bajanjang-bukik sileh. Jika kita melakukan perjalanan dari Kota Padang
menuju Desa Batu Bajanjang, akan memakan waktu ± 2.5 jam dengan menggunakan
sepeda motor. Setelah berada di kaki gunung, kita bisa menitipkan kendaraan di
rumah-rumah warga sekitar.
Karena tidak
satupun yang mengenal trek pendakian, kami melakukan perjalanan siang. Tepat
pukul 14.30, kami memulai pendakian menuju puncak. Tak lupa berdoa dahulu
sebelum melangkahkan kaki guna keselamatan dalam perjalanan. Sebelum memasuki
pintu hutan, kita akan melewati jalan setapak diantara sawah dan perkebunan
warga. Disini kita bisa mengambil persediaan air sebanyak mungkin (sesuai
kebutuhan) karena di sepanjang perjalanan hingga puncak kita tidak akan
menemukan satupun sumber air.
Jalan yang sudah
mulai menanjak, membuat kami beristirahat sejenak guna menyesuaikan langkah dan
nafas. Pendakian kami lakukan dengan santai, mengingat kami membawa 1 orang
"ladyventure" dan satu orang pemula. Medan yang dilalui di awal
perjalanan cukup landai, namun ketika kita memasuki pintu hutan, tingkat
kemiringan semakin meningkat.
Sangat disayangkan
sekali karena hutan disini telah banyak yang di alihfungsikan warga menjadi
lahan perkebunan, hutan yang tidak terlalu lebat. Membuat pendakian di siang
hari terasa lumayan berat, karena panas terik langsung berhadapan dengan
'ubun-ubun' kami. Tak terasa kami telah melakukan pendakian selama 3.5 jam.
Matahari pun sudah enggan untuk melihatkan wajahnya. Di perjalanan kami sepakat
untuk mencari campground. Namun setelah berjalan beberapa lama kami belum
menemukan lokasi yang cocok. Gunung talang berbeda dengan gunung lainnya di
sumatera barat yang memiliki banyak campground dan sumber air, disini hanya
terdapat beberapa tempat saja. Sambil istirahat dan menunggu adzan maghrib
selesai, kami mempersiapkan senter, headlamp dan peralatan lainnya untuk perjalanan
malam. Pendakian pun dilanjutkan, 15 menit kemudian kami menemukan lokasi camp
yang dianjurkan oleh teman2 dari PAITUA di hari sebelum keberangkatan. Ternyata
disini sudah berdiri satu tenda pendaki yang berasal dari jambi. Namun masih
terdapat space untuk kami mendirikan tenda.
Saya dan
beberapa teman sibuk mendirikan tenda, sedangkan yang lainnya mempersiapkan
makan malam, dan sebagian lagi mencari kayu bakar. Nah, untungnya disini kita
tidak akan kesulitan mencari kayu seperti di gunung Marapi. Banyak
ranting-ranting dan kayu kecil yang berjatuhan di lokasi camp. Sehingga
memudahkan kami untuk membuat api unggun. Setelah santap malam kami
menghangatkan badan di api unggun sambil berbagi cerita sesama anggota
galaupala dan beberapa pendaki lainnya.
Keesokan
harinya, tepat pukul 05.00 pagi kami melanjutkan pendakian ke puncak. Melewati
cadas yang curam dengan batuan lepasnya di kegelapan membuat kami lebih ekstra
hati-hati. dari cadas, kita sudah bisa melihat pemandangan bebas ke arah kota
solok. Pemandangan subuh yang sangat indah. Lampu-lampu di kota masih menghiasi
subuh itu. Sebelum sampai di puncak, kami menikmati sunrise terlebih dahulu.
Sungguh menakjubkan menikmati sinar mentari pagi yang disertai samudera awan.
Dari puncak gunung talang...
Mendekati
puncak, perjalanan semakin ektrim. Kami harus melewati Jalan setapak yang
berada di pinggir jurang. Dari puncak gunung talang, kita dapat melihat banyak
spot pemandangan, seperti pemandangan Kota Solok, Puncak Gunung
Marapi-Singgalang-Tandikek, Puncak Gunung Kerinci, Gunung Tujuh, Danau
Diatas-Dibawah, Danau Talang, dan Danau Singkarak. Sungguh pemandangan indah
yang menakjubkan danmampu menyegarkan mata.
Setelah
berdiskusi dengan beberapa kelompok pendaki, kami sepakat melakukan upacara
bendera di puncak tertinggi Gunung Talang. Suatu kehormatan upacara ini
dipimpin oleh salah satu dari anggota Galaupala, Erik Setia Pratama. Upacara
begitu khidmat, ditemani lantunan lagu Indonesia Raya. Sang saka merah putih
pun berkibar dengan gagahnya..
Merdeka!!!
-Untukmu
Indonesia Ku!! Dari 2597 MDPL-
*dokumentasi pendakian
Langganan:
Postingan (Atom)